Senin, 22 Februari 2016

#kaburdarijakarta ubud part 3

 Here comes the sun - drop nineteens


jika elo pengen menepi dari bising ibukota, pilihlah tempat-tempat yang setidaknya bisa menjadi tempat persembunyian terbaik. kalau di bali mungkin salah satunya adalah ubud. dan itu yang gue rasakan setiap kali ke ubud.

hari ketiga di ubud. seperti biasa selepas subuh, gue langsung beranjak pergi dari hotel untuk menikmati jalan-jalan pagi. pagi subuh di ubud itu menenangkan, sepi dan hawanya sejuk. bener-bener menenangkan, entah lo mau membuka pagi dengan olahraga atau sekadar minum kopi. keduanya adalah cara terbaik untuk menikmati ubud di jam 5.30 pagi.

gue memilih jalan pagi saja. dan rute kali ini berbeda. gue pengen banget ke jalur lembah campuhan. setelah kemarin dengan nikmatnya makan siang di Bodag Maliah, yang pas banget terletak di jalur lembah campuhan, gue ingin susuri jalur tersebut. treking santai di sepanjang jalur yang diapit sawah hijau dan lembah. pasti bakal keren. pasti!

keluar jalan bhisma, gue langsung jalan kaki ke arah lembah campuhan. lumayan jaraknya, gak jauh-jauh amat sih. kita akan memasuki gang sempit, dan pastikan melihat nama jalan atau semacam iklan tertempel di dinding gang, karena berdampingan sama lorong panjang yang ternyata rumah orang hahaha gue sempat masuk ke lorong itu.


nggak lama, kita bakal sampai di rute lembah campuhan. suguhan pemandangannya bener-bener indah. kanan-kiri sawah hijau, beberapa titik ada semacam vila-vila. beberapa petani juga sudah mulai bekerja. hawanya sejuk dan gue rasa ini adalah ruang oksigen paling fresh yang pernah gue hirup.

seru juga trekking di lembah campuhan. kita bakal ditemani musik latar alam dari lembah campuhan di jam 5.30 pagi terdiri dari gemericik air yang mengaliri sawah, jangkrik, dan juga kwak kwek kwok bebek hahaha! bebek-bebek bengil, baru tahu juga sih artinya bebek dekil.



rekomendasi, jalan-jalan pagi di lembah campuhan sekitar jam 5.30an, kenapa, karena pas sunrise muncul. when the sun hits, itu momen paling penting. siluet sunrise diantara pepohonan kelapa, well, gak bisa lo temuin di jakarta.

cukup bikin keringetan trekkingnya, sampai akhirnya gue terhenti oleh gonggongan si anying 100 meter di depan gue hahahaha sial, gue takut anjing, mo nerusin tapi takut digonggong. alhasil gue balik arah hahaha tapi udah lumayan jauh sih trekkingnya.

tapi ya gue coba sih, masuk ke tengah sawah, dan seru juga. kaki nerabas rumput dan pagi, buat melihat ujung lembah campuhan. dan gue sempat rekam video bebek-bebek bengil ubud sedang paduan suara. asli, itu adalah paduan suara yang paling gue nikmati hahaha kalah kali tuh yang di konser.



balik ke hotel, sambil merancang kegiatan berikutnya di ubud pada hari minggu. yes, gue mo ke yoga barn! gue pernah beberapa kali sih ikut yoga, dan secara badan gue malas olahraga, sampai kaget banget pas ikut gerakan yoga.

telepon yoga barn, ternyata ada kelas taichi untuk pemula. kayaknya seru nih. kelasnya sekitar 2 jam, dipandu sama ahli yoga dan taichi asal australia deh, soalnya logatnya kentara. gue beranjak keluar dari hotel pakai motor sewaan.

sampai di lokasi, daftar deh, dan ada harga khusus kalo orang lokal, lebih murah lah dari bule. sekitar 75ribu kalo gak salah. kalo gak salah ya. masuk deh ke ruang studio, dan beberapa bule, dan satu dua orang turis lokal ikut kelas tersebut, termasuk gue.

taichi, ya semacam olahraga pernafasan, makanya gue pilih karena pas ama gue yang darting. well, at least gue bisa mengatasi kendala kesehatan sih. payah banget ya.

instrukturnya namanya dave west. asik juga sih olahraga taichi, gerakannya pelan dengan selaras pernafasan kita. dan ternyata dia bilang kita biasa nafas sampe leher, mungkin maksudnya nafas pendek tapi gak memanfaatkan nafas dari diagframa dada dan perut. menarik.

dan gak seperti yoga sih, lebih rileks. dan asli bikin keringatan abis. padahal gitu2 aja gerakannya, seperti kuda2 silat atau menari, tapi setiap gerakan sesuai tarikan dan hembusan nafas. gue jadi penasaran mo coba taichi di jakarta. atau mungkin falun dafa?

jam 9.30 kelar, gue balik ke hotel, mandi, dan siap-siap jalan2! gue pengen keluar ubud dan mo liat persawahan terasering di tegalalang. kalau liat pepotoan di gugel maps kok keren yah, dan kayaknya asik nih. tegal sering itu kayak sawah tapi bertingkat-tingkat mengikuti kontur lembahnya. bener kan hahaha kalau salah, maap!



Mau tau dimana lokasinya? kalo lo keluar ubud, langsung belok kiri, luurrrruuuss aja, ntar ketemu deh tegalalang. mungkin sekitar sejam lah pakai motor, bakal sampai. dan memang tegalalang seperti lembah sawah dimana juga sudah ada resto2 kafe menghadap terasering.

gue mampir sebentar, sambil melihat sawah berlantai-lantai itu dari sebuah kafe, dan kebetulan baru buka, jadilah gue tamu penglaris. mesen rujak, tapi sayang bukan rujak bali favorit gue, tapi yah, not bad lah. pemandangannya seru sih, hijau dimana-mana, lalu ada pojokan photo booth buat para kekasih.. wtf hahaha gue mikir mungkin seharusnya gue moto disana.. eeeaaaa plak!

seru banget menjelajah ubud ke tegalalang pakai motor. ketimbang naik mobil travel atau tur yang bisa mahal. lagian menurut gue, lebih seruan kita merancang liburan kita sendiri tanpa  bantuan tour guide. kita bisa lebih hemat dan bakal banyak kejutan. dan kejutan itu bisa menghadang di perjalanan hahahha

kejutan itu maksud gue mungkin terjadi saat gue hendak berangkat lagi dari tegalalang. setelah dari tegalalang gue berpikir kenapa gak langsung saja ke kintamani. pasti bakal keren banget dan gue ngebut naik motor menuju tegalalang, yang trek perjalanan agak menaik karena kintamani berada di daerah tinggi.

kejutan itu adalah... hahahaha gue dicegat sama ibu2 di tengah jalan! jadi pas melewati sebuah persimpangan sepi hahaha tiba-tiba dari sisi kanan ada ibu2 menghadang gue! kaget gue, pikir apa ini begal motor atau apa, eh ternyata, si ibu dengan tersenyum berkata "adik, sini ibu beri doa biar selamat dalam perjalanan,"

motor gue dikasih kayak sesajen, lalu dahi gue disematkan kayak beras ketan putih dan air bunga. kaget asli. gue yah bilang "makasih bu" daaan si ibu menyodorkan tangan dengan telapak terbuka sebagai kode kira-kira berbunyi "iya, dan duitnya mana" hahahha kaget asli tapi ketawa hahaha gue kasih aja 20.000.

sepanjang perjalanan gue terus berpikir, bagaimana kejadian tersebut membuat gue begitu menghormati kearifan lokal, meski ada unsur mencari rejeki. ya why not, toh maksudnya baik, dan gue pastikan sih mengucapkan dua kalimat syahadat dalam arti gue menghormati kearifan lokal tersebut tetapi gue masih memiliki iman yang gue yakini.

cukup lama ya ke kintamani, sekitar lebih dari sejaman. cuaca sepanjang perjalanan lebih dingin ketimbang di ubud. mungkin mirip seperti bandung. kanan kiri juga ada perkebunan. dan tak begitu ramai. ini menarik, suatu saat gue mo deh kabur ke daerah ini.

akhirnya sampai! dan ketika elo keluar dari jalur menuju kintamani, suguhan indah alam kintamani langsung menyapa dengan gunung Batur dan danaunya, right in front of your eyes. asli, gue amazed banget... gila, ini yah kintamani, keren banget. tepat di lereng lembah, dimana langsung terhampar dataran abu vulkanik dan hutan2 mengitari gunung batur, dan sisi kanannya danau batur.



pas di tegalalang gue udah cek gugel maps, dan tempat kuliner kintamani dan gue berencana ke resto apung di danaunya. perjalanan ke restonya menurun menuju danau, dan hati-hati karena sepanjang perjalanan penuh pasir karena truk-truk pengeruk pasir abu vulkanik gunung batur ternyata melewati jalur ini juga. kudu hati-hati karena bisa saja terpeleset.

sekitar setengah jam, sampai juga deh di danau batur, dan ke tempat resto apungnya. menariknya juga haha karena kita makan siang sambil digoyang gelombang danau. dan ketika order kudu sabar, karena agak lama. dan jujur makanannya biasa aja. sup ikan oke sih, tetapi the rest, biasa, sambal matahnya gak segar, yah cukup kecewa sih.

tapi pemandangan kaki gunung batur dan lembah serta, danaunya yang jadi daya tarik. bahkan ada rute trekking gunung batur dan air panas juga ada.

jadi gak nyesel juga sih makan siang disini. duh asli, gue next time ke bali bakal mau nginep di kintamani deh. pasti seru banget. entah kapan yah, karena tempat ini dingin hahaha mungkin itu sebabnya, dan gue suka banget kabur ke tempat sejuk ketimbang pantai hahaha ya ya ya boo...!

jam 3 sore lah, gue akhirnya balik ke ubud, menuruni rute sebelumnya. dan sempat ada hujan namun alhamdulilah sesampai di ubud gue gak basah kuyup. namun di hari ketiga itu, bisa mampir ngeliat gunung batur adalah momen yang menyenangkan. penutup liburan gue yang nicely beautiful.

besok harinya, memang gue akan pulang ke jakarta. gue udah melewati hari yang seharusnya jadi hari terbaik gue, dengan menyenangkan. yep, fun fun fun, i've lost it a while back then. and i'm happy! i should deserve it, and yeah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar