Kamis, 04 Februari 2016

#kaburdarijakarta ubud part 2

 If mistrust was water we'd drown
Drown - Even As We Speak

jika elo seorang muslim dan berada di ubud, mungkin kebutuhan mencari mesjid utk sholat terkadang jadi perhatian khusus. kita tahu bali adalah provinsi mayoritas penganut hindu, tentu akan susah mencari masjid. dan masjid terdekat di ubud berada di wilayah gianyar.

tak susah cari masjid, cukup buka gugel. kebetulan gue di ubud di hari jumat, maka urusan sholat jumat gampang-gampang susah. kudu keluar jalan ubud raya, lalu ke arah gianyar. untung ada beberapa motor yang gue liat memakai sarung, pasti ujungnya ke sebuah masjid. tak terlalu jauh sih, nemu masjid yg berada di belakang sebuah rumah besar, yang mana juga sebuah madrasah NU.

masjid NU di sekitar Gianyar

sehabis sholat, waktunya makan siang. dan tujuan gue adalah warung 9, sebuah restoran vegetarian yang dimiliki om Thony, posisinya ada di lodtunduh, ubud. gue udah coba sebelumnya saat dinas 2 bulan lalu, dan gue suka olahan vegetariannya, dan tak ada gluten2an.

gue seneng sih ke ubud, karena kulinernya sangat bersahabat dengan penyakit tensi darting gue, resto-resto vegetarian ada di sana. nah kalo di warung 9, macam resto menu rumahan nan sehat. ada kue wortel, pisang, sup jagung, labu. minuman sehat pun ada dari teh rosella sampe air kangen.

harganya murah, pas banget bagi pelancong. dan uniknya, setiap pengunjung yang makan harus mencuci piringnya sendiri haha keren kan! lalu bayar menu lo dengan memasukkan uang di sebuah gelas kosong di setiap meja. butuh kembalian? ya ambil aj kembalian dari duit yang ada di gelas.

lupa moto, jadi ini poto gue ambil dari gugel. bagus kan!


menunya gak nahan buat 'idup sehat! guenya aja kali euphoria haha

sempat ngobrol ama om Thony soal restonya ini. gimana dia harus berdarah-darah selama 1 atau 2 tahun dimana harus rugi dan makanan tak habis. setiap hari. namun om Thony tetep konsisten masak menu2 andalan meski sepi dan pelan-pelan mulai ramai seperti sekarang. yah terkadang ada aja sih kata dia, pengunjung yang 'alpa' bayar, kayak turis-turis bule yang memanfaatkan kesempatan. Turis lokal termasuk jujur katanya haha

balik dari warung 9, gue langsung balik ke hotel, langsung istirahat tidur dur. bahkan sampai malam pun gue malas keluar cari makan. dan memilih ke supermarket ubud namanya bintang, well, luckily, ada bagian sayur mayur yang lengkap. gue beli dressing french salad, sayur, tomat kecil, timun hahaha bahan makan malam selama 3 malam.

salad setiap malam sebagai bagian dari penghematan

pas dikamar, potong2 tuh salad pakai pisau minjem dapur hotel, dan nikmat! kelar makan, di kamar honeymoon suite gue habiskan malam sambil baca novel the girl on the spider web, and not long, i fell asleep.

---------

tanggal 9 januari gue bangun pagi di ubud hahaha so far so good. Tak ada mimpi buruk. Cukup pulas melewati malam yang you know what i meant hahaha i feel good.

kelar subuh gue pakai sepatu untuk memulai jalan pagi, mo keliling jalan-jalan utama ubud, muter dari jalan bhisma ke jalan hanoman lalu ke depan monkey forest dan balik ke hotel via gugel maps.

jam 5.30 keluar hotel. ufuk mulai merasuk langit bali. tsah. hawa sejuk. pas bet. berbekal ipod, gue jalan kaki deh. gue malas lari pagi sebenernya, mending jalan pagi ber kilo2 meter, dan keluar keringat. apalagi buat gue yang gak pernah olahraga.

morningrise di jl bhisma
suasana pagi subuh ubud menyenangkan. ada beberapa ibu yang sedang menyiapkan semacam persembahan di depan setiap toko. beberapa bule juga keluar pagi tuk lari pagi. kalem. itu nikmatnya ubud ketimbang kuta misalnya yah.

lumayan juga jauhnya tapi enak udaranya. segar dan mumpung belum ada polusi. anjing-anjing berkeliaran dengan bebas, membuat gue berpikir berapa rasio kucing dan anjing di sana ya hahaha kalau di jakarta, kucing tuh udah kayak kerajaan, dimana-mana, di setiap rumah kosong pasti ada kucing. anjingnya lumayan ramah, secara gue jiper bet ama anjing.

cuma pas ngelewatin depan monkey forest, mulai rada ketar-ketir yah. monyet-monyet bebas gelantungan di kabel listrik, loncat sana-sini, dan sedikit khawatir kalau mengganggu gue, secara subuh-subuh pula, tapi untungnya baek-baek aja. guenya aja yang lebay, mikir mereka bisa aja seberingas kayak film the dawn of the apes.

sejam lebih lah jalan-jalan. di hotel gue santai di teras sambil baca-baca, lalu merancang kegiatan apa aja yang harus gue lakuin nih di hari sabtu. target, kuliner tentunya, dan gue sudah incar satu restoran vegetarian bernama Warung Bodag Maliah yg berada di tepi sawah.

Jam 11 siang gue dah jalan dari hotel menuju lokasi. pakai motor. sempat bingung pas liat gugel maps karena ternyata masuk gang kecil, dan mobil gak bisa masuk. tak heran yang mo ke restoran ini harus jalan kaki dan paling nggak pakai motor.

endes lokasi dan menunya!!
gue susuri deh jalan kecil, lebih tepatnya jalan subak sok wayah yang juga tempat bagus untuk melihat sawah-sawah di ubud. sekitar 800 meter, lumayan ketemu deh warung Bodag Maliah yang ternyata benar-benar keren! Arsitektur restonya dari kayu dan tak ada dinding, dan hijau sawah sepanjang mata memandang.

ijo mata memandang

gue pun langsung mesen lah menu andalan, nasi campur vegetarian! lalu juga segelas lemon hangat tanpa gula. ah keren gila! hahaha gue sarankan kudu deh datang ke tempat ini jika ke ubud. gak usah lah ke resto makanan western, di jakarta bisa makan kok. tapi warung bodag maliah gak bisa dilewatkan begitu saja!

nasi campur vegetarian yang berkesan pisan

gue juga beli loh selai rambutan dan mangga! sialnya pas di jakarta selai rambutannya pecah gegara gue taruh di tas. arghhh! dan di Bodag Maliah juga ada beras coklat, yang mana belum gue coba sampai sekarang karena kemarin beli beras cianjur hahaha

harganya juga pas lah. mahalnya gak kebangetan. pas gue datang cukup ramai sih. dan karena di alam terbuka, suasananya rileks banget, bahkan siap-siap aja ada tawon atau serangga kecil sawah yang mungkin pengen kenalan ahahaha sempet jiper ada tawon ngedeket piring gue, tapi asal kita tenang dan gak lebay teriak-teriak niscaya makan siang lo akan nikmat.

tempat lain yang gue kunjungi di sabtu itu, monkey forest yah. penasaran kayak gimana nih sih tempat yang dibilang suci dan menjadi rumah bagi ratusan monyet liar ubud. well, mengesankan juga, areal hutan ubud yang juga banyak relief2 arsitektur khas bali.





dan mahal juga beli pisang buat makan monyetnya hahaa 1 sisir kecil, gue lupa yah harganya, tapi bisa 40rban kalo gak salah. paling asik sih pas ngeliat monyet pada bermain di kolam air mancur di tengah kompleks monkey forest. kocak.

menjelang sore sehabis dari monkey forest, gue balik langkah ke hotel, istirahat. capek juga seharian, secara cuaca lagi panas. padahal musim hujan loh. di kamar hotel gue lebih milih bersantai, bikin salad lagi, baca buku sampe ketiduran lagi di kamar honeymoon suite. hari yang cukup epik.

to be continued lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar